A blog of everyday life and traveling experience.

Minggu, 04 September 2016

Langkah-Langkah Mengurus Visa Pelajar Jerman (S2)

Hallo lagi,

Kali ini saya akan menuliskan mengenai pengalaman saya mengurus visa pelajar jerman yang kedua kalinya. Pertama kali saya mengurus visa pelajar adalah pada tahun 2010-2011, tetapi waktu itu saya dibantu oleh AFS untuk menyiapkan berkas-berkasnya. Dan kedua kalinya adalah tahun ini, dan tidak ada bantuan dari sana-sini, jadi saya harus menyiapkan semua dokumennya sendiri, tetapi karena itulah saya jadi dapat pengalaman mengurus visa untuk dibagi.

Untuk yang bilang urus visa gampang... Hm.. Sebenarnya urus visa memang gampang. Kalau berkasnya lengkap. Nah, melengkapi berkas-berkasnya ini yang rempong dan biasanya ada keraguan apakah berkasnya sudah benar atau belum.

Saya menerima surat penerimaan saya dari RWTH Aachen pada bulan April 2016, beberapa teman dari negara lain langsung mengurus visa saat itu juga. Tetapi saya tidak bisa. Kurang IELTS dan Ijazah. Saya yang notabene waktu itu masih mengerjakan skripsi ya tidak mungkin ada ijazah duluan, hehehe. Rekening Deutsche Bank juga belum punya, dan itu ngurusnya memakan waktu lagi.

Sekian dulu curhatnya, sekarang lanjut ke langkah-langkah mengurus.

Untuk kuliah di Jerman, jenis visa yang dibutuhkan adalah Visa Nasional, yaitu izin tinggal lebih dari 90 hari. Perlu di ingat untuk mengajukan jenis visa ini jika ingin kuliah. Karena jika mengajukan visa schengen, visanya tidak akan bisa diperpanjang di negara tujuan, sehingga harus balik lagi ke Indonesia untuk mengurus ulang. Untuk keterangan lebih lanjut bisa dibaca di sini.

Berikut merupakan list-list kebutuhan yang dibutuhkan untuk mengajukan visa pelajar atau national visa pada kedutaan Jerman. Untuk list umumnya bisa di lihat di sini dan untuk melanjutkan studi dapat dilihat di sini. Saya akan menjelaskan lebih rinci mengenai syarat-syarat kelengkapannya.

  1. Formulir. Di print 2 rangkap lalu di isi dan ditanda-tangani. Download FORMULIR VISA NASIONAL. Di isi selengkapnya. Jika punya istri/suami dan anak juga ditulis. Begitu juga informasi orangtua. Untuk tempat tinggal, jika belum mempunyai tempat tinggal yang pasti di Jerman, maka tulislah alamat kampus anda. 
  2. Lembar pernyataan sesuai pasal 54 dan 55 izin tinggal. Isilah pertanyaan-pertanyaan yang ada dengan sejujurnya, tetapi saya rasa sebagian besar tidak akan memiliki masalah dengan lembar pernyataan ini.
  3. Pasfoto 3 lembar. Ukuran visa schengen ya 3.5x4.5. Jangan foto sendiri mentang-mentang mau murah, soalnya ada beberapa peraturan untuk foto visa. Saran saya silahkan ke studio foto terbesar, dan bilang mau foto visa schengen. Muka 80%. 1 lembar pas foto nanti ditempel pada formulir, sementara 2 lainnya diselipkan saja.
  4. Passpor. Asli dan fotokopi. Fotokopinya pakai lembar A4 ya. Saya pernah bermasalah waktu fotokopi passpor dan dipotong sesuai ukurannya sewaktu mengesahkan dokumen pembukaan rekening. Yang difotokopi lembar yang memiliki informasi (halaman depan, halaman alamat dan ttd, visa-visa dan stempel-stempel).
  5. Polis asuransi kesehatan. Nah, kalau yang ini saya tidak tau apakah wajib atau tidak. Soalnya ada yang tidak ditanyakan polis asuransinya. Tetapi, hindari segala kemungkinan pengajuan visa tidak diproses, jadi sebaiknya tetap membuat polis asuransi. Toh tidak ada ruginya juga buat kita. Untuk durasi polis juga bervariasi, ada yang 1 bulan, ada yang 3 bulan. Saya tidak tahu apakah ada pengaruhnya atau tidak pada pengajuan visa. Kalau saya pribadi langsung membuat polis 1 tahun yang berlaku 90 hari per perjalanan ke sana. Harga polis saya US$109.
  6. Daftar riwayat hidup berbentuk tabel. Awalnya saya bingung CV dalam bentuk tabel itu kayak bagaimana. Akhirnya setelah browsing, saya akhirnya tahu kalau CV dalam bentuk tabel itu tabelnya tidak terlihat (saya kira awalnya tabelnya terlihat garis-garisnya). Di buat tabel agar lebih rapi. Saya tidak membuat from scratch melainkan melalui europass cv. Di sini ditulis semua pendidikan mulai dari kecil hingga sekarang, dan tidak ada gap waktu antar tahunnya (jika ada, sebaiknya dijelaskan).
  7. Pembiayaan selama tinggal di jerman. Jika lewat beasiswa seperti LPDP dan yang lain, maka lampirkan bukit penerimaan beasiswa dan besarnya. Jika non beasiswa, lampirkan surat konfirmasi dari Deutsche Bank mengenai jumlah uang di rekening anda dan berapa banyak yang di blocked. Sekedar curhat, bisa dibilang kami-kami yang mendaftar di bulan-bulan begini kena apes. Kenapa? Soalnya terjadi perubahan pada jumlah blocked account yang awalnya €8040 (bisa ditarik €670/bulan), menjadi €8640(bisa ditarik max €720/bulan). Dikarenakan membuat blocked account pada bulan Juni dan peraturannya belum diperbaharui, akun kami cuma di blocked €8040. Beberapa petugas di kedutaan akan meminta untuk memperbaharui terlebih dahulu, dan ada beberapa yang tidak. Jadi tergantung keberuntungan apakah pembiayaan ini bakalan dipermasalahkan atau tidak.
  8. Konfirmasi Penerimaan atau Letter of Acceptance (LoA). Kalau dikirimkan melalui email atau melalui pos belum tiba, tidak apa-apa yang di email yang di print. Harap diingat jika LoA kamu bersifat conditional, kamu harus menyertakan persyaratan yang telah terpenuhi. Sebagai contohnya saya memiliki conditional LoA yang menyaratkan ijazah dan IELTS, maka saya melampirkan hasil IELTS saya dan SKL (Ijazah belum terbit) yang sudah diterjemahkan ke bahasa Inggris. Nah, untuk SKL ini saya tidak tahu apakah bermasalah atau tidak, semoga saja kedutaan tidak mengemail saya dan menyatakan bahwa harus ijazah yang dilampirkan (karena ijazah terbitnya pas wisuda dan itu akan sangat menunda penyelesaian visa).
Nah, setiap dokumen diatas disiapkan 2 lembar kopian (kecuali pas foto 3). Kalau ada yang asli juga nanti disertakan saja sebagai bukti (tetapi nanti dikembalikan kok).

Langkah-langkah mengurus visa:
  1. Membuat janji. Tanpa membuat janji terlebih dahulu, kamu tidak akan bisa mengurus visa. Termine atau janji dapat dibuat pada website kedutaan. Disarankan buatnya 2-3 bulan sebelum berangkat (jangan seperti saya) dikarenakan proses visa yang bisa memakan waktu sampai 6-8 minggu. Dan juga almost impossible untuk mencari janji H-7 (kecuali ada yang cancel).
  2. Melengkapi kelengkapan. Jangan kelupaan apapun. Soalnya sakit kalau rasanya harus ngebook ulang janji dan ternyata dapatnya masih lama *pengalaman*
  3. Datang ke kedutaan 30 menit sebelum waktu. Saya sarankan mengambil janji pada pagi hari. Dikarenakan sangat jarang termine yang selesai tepat waktu. Kalau di jadwal kamu 07.30-08.00, kemungkinan urusanmu bakalan beres jam 9. Jadi, semakin pagi, semakin sedikit antrian. Saya dulu pernah buat termine jam 10.00, dan keluar dari kedutaan pukul 15.0.
  4. Menunggu dengan sabar dan jawab pertanyaan dari petugas dengan tenang. Terkadang privasi kita di sini sedikit terbuka. Misalnya baru-baru ini saya bertemu bapak-bapak yang akan tinggal di Jerman dengan istrinya (istrinya orang Jerman). Di loket itu ditanyain dari di mana ketemu, berapa kali kencan, kapan menikah, berapa kali ke Jerman dll... Kalau saya cuma ditanya nanti di sana tinggal di mana, terus di sana ngapain...
  5. Bayar €60.
  6. Periksa surat Kontrolausdruck dan tanda tangani. Jika persyaratan lengkap, akan dikasih 2 lembar untuk ditandatangani. Periksa baik-baik semuanya, jangan sampai ada yang salah. 
  7. Kembalikan lembar yang sudah ditandangani. Setelah dikembalikan kamu akan disuruh tunggu sebentar dan setelah itu dikasih kuitansi dan boleh pulang deh.
Tetapi, bukan berarti kamu membayar dan pergi semua pasti akan baik-baik saja. Terkadang, kedutaan akan mengirimkan kamu email untuk meminta beberapa kekurangan berkas, dan pengajuan visa tidak akan diproses sampai berkas tersebut dikirimkan. Kalau mau jujur, untuk bisa tembus menelfon kedutaan itu seperti keajaiban, jadi jika ada keraguan atau rasa gundah di hati dan visa tak kunjung datang *ceileh*, silahkan email terlebih dahulu, jika masih kurang jelas, saya sarankan langsung datang ke loket 5 di kedutaan dan bertanya.

So...
Sekian dulu tentang langkah-langkah mengurus Visa Pelajar untuk Jerman. Adapun rintangan/hambatan dll yang saya alami akan terus saya update di sini karena status saya saat ini masih menunggu visa *deg deg deg deg deg deg deg*

Jika ada pertanyaan silahkan bertanya lewat komentar.

Terima kasih.

And thanks for reading!!!!
6 komentar on "Langkah-Langkah Mengurus Visa Pelajar Jerman (S2)"
  1. Hallo, mau tanya untuk syarat2 kelengkapan yg dibutuhin untuk visa, perlu sertifikat bahasa engga ya kalo kita ambil program studi internasional?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau programnya international biasanya hanya butuh sertifikat IELTS/TOEFL, kecuali jika dari universitasnya mensyaratkan sertifikat bahasa Jerman.

      Hapus
  2. Assalamualaikum.
    Saya ramadhan, mahasiswa jurusan fisika di univ, kristen satya wacana, salatiga, salam kenal. saya pernah membaca mengenai kalau yg tidak dapat beasiswa untuk kuliah di jerman ketika mengurus visa, di dalam rekeningnya harus sudah menyediakan kurang lebih uang sebesar 120an juta (jika dirupiahkan), sebagai jaminan biaya hidup selama beberapa bulan di jerman, apakah benar demikian dari pengalamannya anda ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam. Iya benar, jika tidak mendapatkan beasiswa harus membuka deposit rekening dengan uang sejumlah 8640€ (tahun 2016).

      Hapus
  3. Hi, jadinya SKL itu bermasalah ga ya? atau bisa? itu harus di fotokopi legalisir sm dekan ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, SKL ga bermasalah (asalkan ada bahasa Inggrisnya). Kalau aslinya bahasa Indonesia, setahu saya harus ditranslate ke bahasa Jerman.

      Hapus