A blog of everyday life and traveling experience.

Rabu, 30 Juli 2014

Summer 2014 : The beginning

So hello!

Akhirnya setelah hampir satu tahun saya menemukan sesuatu yang bisa ditulis. Jadi dalam beberapa postingan berikutnya kalian akan membaca beberapa cerita saya selama di Eropa. 

Alhamdulillah setelah gagal buat visa tahun lalu dikarenakan telatnya Verplichftungserklärung yang datang dari Jerman, tahun ini saya berhasil mendapatkan visa Schengen! Rasanya seperti dream comes true, akhirnya saya bisa balik lagi ke rumah kedua setelah 3 tahun lamanya. Meskipun mepet dengan waktu liburan semester genap (UAS selesai tanggal 13 Juni, balik ke Makassar tanggal 16 Juni, ke Jakarta tanggal 21 Juni), semua persiapan dapat diselesaikan.

Waktu di Makassar sangat mepet karena banyak hal yang harus dipersiapkan, mulai dari packing dkk dkk. Meskipun saya sangat suka dengan travelling, tetapi hal yang paling saya tidak suka adalah packing dan unpacking. Akhirnya saya dibantu oleh adik saya untuk mengepack barang-barang. Setelah 2 hari sibuk mengepack barang, siaplah 20kg koper besar dan 3kg koper kecil. Oh iya, sehari sebelum perjalanan, tanggal 20 Juni, gigi saya dioperasi karena impaksi.

Ready for the flight. Pipi kiri masih bengkak tapinya, haha.

First Flight : Makassar - Jakarta

Total perjalanan kurang lebih 24 jam. Perjalanan saya dimulai dari Makassar, dengan pesawat Lion Air kira-kira pukul 7 malam. Sayangnya saya harus membayar overweight 5kg, tetapi dengan menjelaskan bahwa saya akan mengambil penerbangan internasional, akhirnya saya cuma harus membayar setengahnya. Setelah sampai di Jakarta, saya lalu mengambil bus untuk menyebrang ke terminal 2, bisa dibilang lumayan repot juga membawa dua koper, saya check in lalu menunggu boarding.

Second Flight : Jakarta-Dubai

Perjalanan Jakarta-Dubai memakan waktu sekitar 8 jam, saya menggunakan pesawat Emirates. Selama di pesawat saya menonton beberapa film dan bermain game.

Penghilang rasa bosan di pesawat

Layover in Dubai

Saya harus transit di Dubai selama 2 setengah jam, tetapi menurut saya tidak apa-apa karena saya suka dengan bandara Dubai, ada banyak barang yang bisa dilihat dan Duty Free. Saya mendapat sedikit uang saku dari host family saya ketika mereka mengunjungi saya di Indonesia, dan saya langsung menukarnya ke Dirham. Di bandara internasional Dubai saya cuma singgah untuk mencari tempat makan (kue dan minuman), karena waktu untuk melihat-lihat kurang. Sisa uang dirham saya simpan untuk perjalanan pulang

Third Flight : Dubai-Frankfurt

Perjalanan Dubai-Franfkurt memakan waktu sekitar 6-7 jam, hal yang saya lakukan sama seperti penerbangan sebelumnya, tetapi pesawat yang digunakan lebih bagus daripada pesawat Jakarta-Dubai.

Finally HELLO DEUTSCHLAND!

Setelah 7 jam akhirnya saya tiba di Jerman! SETELAH 3 TAHUN! AKHIRNYA! Saya sangat senang karena bisa kembali ke "kampung halaman", jujur saya sebenarnya saya agak sedikit pesimis bisa kembali ke Jerman dalam waktu yang dekat. Saya lalu menunggu koper saya dan keluar. Di sana Anne, Franz-Josef, dan Jenny sudah menunggu. Saya sangat senang bisa melihat mereka lagi! Kami lalu ke mobil dan pertama-tama mengantar Jenny kembali ke tempat tinggalnya (dia kuliah di Bonn).



Percobaan pertama dengan menggunakan tongsis :D

Setelah mengantar saudara perempuan saya kembali ke tempatnya, kami pun melanjutkan perjalanan ke Haltern am See. Di perjalanan saya kebanyakan tertidur karena masih capek, tetapi saya juga sangat senang dan penasaran seperti apa kota saya selama tiga tahun saya tinggalkan. Setelah 2 jam perjalanan saya akhirnya tiba di rumah. Begitu senang melihat kembali rumah saya, ada beberapa perubahan, terutama di dapur yang telah direnovasi. Kamar saya juga sedikit berubah, yang dulunya meja belajar diganti dengan tempat tidur bayi, tetapi selain itu tidak banyak yang berubah.

Hari kedua

Saya hanya memiliki sedikit waktu di hari kedua dikarenakan saya telah membeli tiket ke Milan pada malam harinya. Agenda saya pada hari kedua adalah untuk mendaftarkan diri saya di Institut for International Communication Düsseldorf (IIK-Düsseldorf) untuk les bahasa Jerman selama 2 minggu. Pada pagi hari saya berjalan-jalan di sekitar kota, makan es krim. Dari Stadt-Zentrum tidak banyak yang berubah, saya sangat senang bisa berada di sini lagi. Saya juga menyempatkan diri untuk membeli kartu SIM, harnya bisa dibilang relatif mahal kalau dibandingkan dengan Indonesia. Untuk kartu perdana harganya €20 dengan pulsa €10. Pulsanya lalu saya gunakan untuk menggunakan internet, paketan unlimitednya €9.95/bulan dengan kuota yang sangat minimal yaitu 200MB. 

Es krim rasa Röcher

Haltern am See
Setelah makan siang, saya dan Franz-Josef lalu berangkat ke Düsseldorf untuk mendaftarkan diri saya. Kami lalu naik kereta pada pukul 14.07 dari Haltern-Essen. Kami harus menunggu sekitar 20 menit untuk melanjutkan perjalanan dari Essen-Düsseldorf. Setelah sampai di sana kami lalu mengambil Straßenbahn menuju ke tempat les. Setelah registrasi selesai, kami lalu pergi untuk mengurus Youngticket (Tiket kereta yang akan saya gunakan untuk transportasi dari Halter-Düsseldorf), lalu pulang. Setelah itu saya mengpacking barang-barang saya untuk ke Milan dan Swiss. 

Saya rasa sekian dulu untuk cerita dua hari pertama saya di Jerman. Saya berterima kasih karena kalian telah membaca cerita "singkat" saya sampai akhir. Saya akan sangat senang jika kalian meninggalkan komen di bawah ini :)

Stay tune and the next story will be : "Summer 2014 : Survival (Solo Travelling) in Milan"!