A blog of everyday life and traveling experience.

Senin, 16 September 2013

ITS Study Excursion (Thailand 2013), preparing ITS for ASEAN Economic Community 2015. #ITSGoesGlobal

(mine is the blue one :p, it's really easy to recognize it)


Sawasdee-Kaa!
Hmm gimana ya cara memulai postingan ini. Hummm..

Ada beberapa anak yang message di facebook "Dala, kamu dimana? Kok jarang kelihatan di TC?" 

Jadi, tanggal 9-14 September 2013, saya Alhamdulillah terpilih menjadi salah satu delegasi ITS Study Excursion ke Thailand. Pendaftarannya sudah jauh.jauh hari sebelumnya, pengumpulan berkas terakhir di awal Mei. Saya mengetahui info tersebut karena membuka website International Office ITS (http://io.its.ac.id) dan juga diinfo lebih lanjut oleh volunteer-volunteer IO yang waktu itu ada di TC. Dari awal saya sudah berminat untuk mendaftar, kalau diterima Alhamdulillah, kalau tidak tidak apa-apa. Akhirnya pengunguman ke tahap wawancara keluar, dan Alhamdulillah saya lolos. Tapi sayangnya tidak ada mahasiswa Teknik Informatika yang lolos, entah yang mendaftar sedikit atau bagaimana.

Dari 40 yang diwawancara, saya salah satu dari 18 mahasiswa yang terpilih. Alhamdulillah. Setelah membawa nama sekolah dan Indonesia sebagai siswi pertukaran pelajar waktu SMA dulu, impian saya selanjutnya adalah membawa nama universitas saya di luar negeri. Memakai almamater universitas di negeri orang. Hal yang mungkin sebagian orang anggap sepele tapi bagi saya tidak.

Banyak orang yang bertanya : Apa sih sebenarnya ITS Study Excursion itu? Di sana kamu ngapain? Jalan-jalan? Studi tour? Enak dong. Tujuan utama kami ke sana bukanlah untuk jalan-jalan dari satu tempat wisata ke tempat lain. Kami berada di sana untuk memperkenalkan ITS dan Indonesia ke 3 Universitas terbaik yang ada di Thailand, yaitu Chulalongkorn University, Thammasat University, dan King Mongkut's University of Technology Thonburi. Di sana kita memperkenalkan ITS supaya menarik minat dan perhatian mereka akan adanya kerja sama di antara 2 universitas. Agar Internasionalisasi di ITS semakin terbuka.

Persiapan kami lakukan dari bulan Mei, mulai dari pembagian kelompok dan latihan presentasi dan pertujukan untuk dibawakan di Thailand nanti. Kami harus mampu membuat mereka merasa terkesan dengan presentasi dan penampilan kita. Latihan intensif kami lakukan sewaktu setelah liburan, hampir setiap hari saya nongkrong di jalan antara rektorat dan perpustakaan untuk latihan presentasi dan menari.

Hari pertama, 9 September 2013 kami berkumpul di bandara Internasional Juanda jam 13.00 WIB, sambil menunggu waktu take-off, saya memperhatikan delegasi-delegasi yang lain, kebanyakan senang karena inilah pertama kalinya mereka ke luar negeri, dan bukan dalam rangka liburan, tetapi membawa nama ITS. Saya senang, karena IO ITS dapat mewujudkan beberapa impian mereka.

Kami tiba di Thailand sekitar pukul 20.00, agak sedikit terlambat karena macet di bagian Imigrasi. Setelah tiba kami langsung ke bus dan menuju ke tempat. Makan malam hari pertama Tom Yam dan makanan khas Thailand lainnya. Setelah itu kami check in di hotel dan beristirahat. 

Hari kedua, kami berkumpul di lobby hotel jam 8. Dikarenakan pada tanggal itu kami tidak memiliki janji dengan universitas, hari ini diisi dengan jalan-jalan. Pertama ke Honey Bee (tempat produksi madu), setelah itu ke Jewel's Factory. Makan siang kami adalah all-you-can-eat di Asia Hotel, dan sudah itu waktu untuk shopping di Platinum Mall. Setelah itu kami makan malam di sebuah restauran. Di situ kami bertemu dengan mahasiswa-mahasiswi Universitas Diponegroro (UNDIP) jurusan Teknik Lingkungan Angkatan 2010 yang sedang mengadakan KKL di Thailand selama 4 hari. Kebetulan mereka baru tiba dan ternyata satu hotel dengan kita.

Hari ketiga: disinilah perjalanan ini dimulai. Disinilah tujuan utama kami menyebrang negeri dimulai. Jam 7 kami berkumpul di lobby, tetapi kali ini dengan mengenakan Almamater. Kami berangkat ke Chulalongkorn University, dan kami tiba pada pukul 8 lebih sedikit. Cepat sejam dari waktu yang ditentukan. Seorang staff telah menanti kami, dan sambil menunggu jam 9 kami diajak berkeliing sekitaran Faculty of Engineering. Di Thailand mahasiswa wajib mengenakan seragam ketika kuliah (untuk Universitas Negeri). Seragam mereka : bawahan biru/hitam (celana panjang untuk cowok, rok untuk cewek), dan atasan kemeja putih. Di Chulalongkorn maba cowok mengenakan dasi hitam, maba cewek mengenakan sepatu putih. Ide memakai seragam ini sebenarnya sangat bagus, karena tidak akan ada kesenjangan sosial yang terlihat. Semuanya sama. 

Chulalongkorn University, Faculty of Engineering


Bangunan Universitas Chulalongkorn (CU) lebih mirip dengan bangunan khas Belanda di jaman  abad 18an, tahun ini 2013 universitas ini genap berusia 100 tahun, dan mereka membangun gedung baru dalam rangka memperingati 100 tahun universitas mereka. Kira-kira apa ya yang akan dibangun pada saat ITS sudah mencapai 100 tahun? Sekedar info, CU merupakan universitas nomor 1 di Thailand, dibangun oleh raja Chulalongkorn. Dan ketika wisuda yang membagi ijazah mereka ada Raja Thailand, bukan rektor. Hebat, bukan?

Pukul 9 kami dibawa ke salah satu ruangan kelas di ISE (International School of Engineering) CU. Mereka memiliki 2 program, yang reguler dan internasional. Di ruangan itu kami dan beberapa mahasiswa ISE CU berkumpul. Acara dibuka oleh Dean dari ISE, dan setelah itu perkenalan tentang CU. Nah di CU yang kelas internasional mereka menggunakan "Interdiscplinary Programs", jadi jurusan mereka tidak dibagi seperti Teknik Sipil, Teknik Informatika, melainkan gabungan dari beberapa jurusan. Untuk S1, di CU terbagi menjadi 4 program, yaitu :

  1. Automotive Design and Manufacturing Engineering (ADME). Gabungan dari teknik mesin dan teknik industri.
  2. Aerospace Engineering (AERO). 
  3. Information and Communication Engineering (ICE). Gabungan dari teknik informatika, teknik elektro, dan teknik industri.
  4. Nano Enginnering (NANO). Gabungan dari teknik kimia, teknik material, teknik elektro.
Setelah penjelasan tentang ISE CU, Ibu Maria (Kepala International Office ITS) memberikan presentasi tentang ITS. Setelah itu kami diperkenalkan dengan mahasiswa-mahasiswa yang ada. Ternyata ada 4 mahasiswa pertukaran dari Indonesia, dan 3 diantaranya dari ITS (2 Teknik Industri, dan 1 Teknik Mesin), satu orang lagi dari ITB. Mereka mendapat full scholarship selama 1 semester (sekedar info uang kuliah kelas international di CU adalah 90.000 Baht/semester (sekitar 36 juta Rupiah).


Yang paling seru adalah saat kita diperbolehkan mengikuti kelas yang sedang berlangsung, dan kelas-kelas kami dibagi sesuai dengan jurusan kami. Saya menghadiri salah satu cabang dari kelas ICE yaitu High Technology Entrepreneurship. Kelasnya dibawakan oleh seorang profeesor (maaf lupa namanya siapa), dan bahasa pengantarnya adalah bahasa inggris. Dosennya mengajar dengan cara yang sangat komunikatif, sangat tidak bergantung pada slide dan lebih kepada diskusi. Pada saat itu kami membahas soal strategy penjualan. Setelah itu kami pun sempat berfoto sekelas. 

(berfoto dengan pak dosen, bapaknya lumayan gaul, hapenya iPhone 5)

(gambarnya agak kabur karena pakai manual fokusnya)
Setelah sesi mengikuti kelas, kami pun kembali ke ruangan meeting sebelumnya dan kami dibagi menjadi 3 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari mahasiswa ITS dan CU, dan masing-masing mendapat sebuah topik yang akan dibahas. Topik yang kami dapat adalah membandingkan Fasilitas dan Lingkungan antara ITS dan CU. Dan inilah hasilnya :

Persamaan:
  1. Memiliki sport facility (kecuali kolam renang).
  2. Memiliki medical center dan tidak dikenakan biaya untuk mahasiswa.
  3. Memiliki asrama.

Perbedaan
Insitut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya:
  1. Ada bike-tracknya (jalur untuk sepeda).
  2. Mayoritas mahasiswa memakai sepeda motor/kendaraan pribadi untuk ke kampus.
  3. Sedikit akses transportasi umum.
  4. Tidak memiliki kolam renang.
  5. Tidak ada "study hall" atau bangunan khusus untuk belajar.
  6. Parkir kendaraan gratis dan banyak tempat tersedia.
Chulalongkorn University:
  1. Tidak ada bike-track.
  2. Mayoritas mahasiswa menggunakan kendaraan umum (Bus, kereta, ojek).
  3. Banyak akses transportasi umum.
  4. Memiliki kolam renang.
  5. Memiliki study hall untuk belajar, dibuka lebih malam jika musium ujian.
  6. Sedikit tempat parkir, dan parkir kendaraan dikenakan (10 baht/jam) (sekitar 4000 rupiah9
  7. Family-environtment. Setiap senior menjadi "buddy" untuk satu junior. Buddy tugasnya untuk membantu jikalau juniornya memiliki kesusahan, bisa juga dibantu dalam pelajaran. Terutama untuk adaptasi pada masa maba.
  8. Ada bus gratis dari train station ke kampus, dan juga ada bus yang berputar-putar dalam kampus, semuanya free untuk mahasiswa CU.
Sebenarnya tidak banyak perbedaan antara ITS dan CU, tetapi perbedaan yang saya lihat adalah poster-poster di bangunan mengenai Asean Economic Community. Di ITS masih sangat jarang saya lihat poster-poster atau ulasan-ulasan mengenai AEC.

Ada kemungkinan ISE CU memberikan lagi full-scholarship kepada mahasiswa ITS untuk exchange semester depan atau tahun depan.

Setelah makan siang dan presentasi mengenai hasil diskusi, kamu berfoto bersama lalu mengunjungi AUN/SEED-Net (ASEAN University Network/the Southeast Asia Engineering Educational Development Network), ITS merupakan salah satu MoU yang terbaru. Di AUN/SEED-Net ini kami dijelaskan sedikit mengenai tujuan AUN/SEED-Net dan program-program beasiswa yang ditawarkan (untuk S2 dan riset). Sayangnya beasiswa untuk S1 masih tidak ada, tetapi pesan yang penting dari pembawa materi adalah bahwa kita sudah harus mempersiapkan dari sekarang, "usahakan IPK tinggi saat lulus nanti".

Setelah dari AUN/SEED-NET, kami. lalu singgah sebentar di Chulalongkorn University Museum. Perlu saya akui CU berpikir jauh tentang bagaimana mengiklankan universitas mereka. Bu Maria menyarankan kita untuk melihat baik-baik museum tersebut. Museum tersebut terdiri dari 3 lantai, dan ada semacam theater kecil yang memutar film tentang sejarah CU, tetapi sayangnya karena waktu yang terbatas kami tidak sempat melihatnya.

Chulalongkorn University Museum
Setelah CU, kami lalu menuju ke MBK (salah satu mall), dan Siam Discovery untuk menuju Madamme Tussauds (museum patung lilin). Setelah berkeliling selama beberapa jam, kami pun kembali ke hotel. Di hotel pun kami tidak langsung beristirahat, tetapi membahas soal konsep presentasi dan tarian nanti. Kami dibagi menjadi 2 kelompok, dan saya termasuk di dalam kelompok B yang akan membawakan presentasi di KMUTT.


Hari keempat, agenda kami adalah mengunjungi Thammasat University. Thammasat University terletak sedikit di luar kota Bangkok, dan perjalanan membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam. Pada saat kami tiba kami semua sangat terkagum-kagum dengan universitas tersebut dikarenakan luasnya tanah universitas tersebut. (sangat jauh lebih besar dari ITS). Awalnya kami langsung menuju Faculty of Engineering dan disambut oleh staff yang ada. Kami lalu menuju ke Aula tempat rapat, dan acara dibuka oleh mahasiswa yang bernama "Man". Setelah itu ada penjelasan tentang fakultas teknik TU.



Jadi dalam kelas internasional di TU dibagi menjadi dua program yaitu :

  1. Twinning Engineering Program (TEP) dimana mahasiswa akan belajar selama 2 tahun di Thammasat University, dan 2 tahunnya lagi di universitas luar. Di ITS, program ini mirip dengan double degree yang ditawarkan di beberapa jurusan.
  2. Thammasat English Programme of Engineering (TEPE) dimana mahasiswa akan belajar selama 4 tahun di Thammasat, tetapi semua kelas diajarkan dalam bahasa inggris. 
Saat dibuka sesi tanya jawab, ibu Maria bertanya tentang how struggle TU untuk mengajar mahasiswa-mahasiswanya dalam bahasa inggris, jawaban yang diberikan membuat kami sedikit terkagum. Jadi di TU untuk kelas internasional, mahasiswa tidak diberikan ijazah sarjana ketika nilai IELTS tidak mencapi 6.0. Jadi selama kuliah mereka diberikan waktu untuk belajar, tidak jarang yang mengambil tes IELTS lebih dari 10 kali. Jikalau mereka sudah menyelesaikan semua kredit kuliah, mereka akan diberikan waktu sampai 7 tahun masa studi untuk mencukupi nilai IELTS yang diberikan. Jika tidak maka tidak akan diberikan ijazah lulus, cuma transkript nilai saja. IELTS 6.0 merupakan standar yang tinggi. Apa yang kira-kira akan terjadi kalau standar TOEFL di ITS dinaikkan, misalnya menjadi 500 atau 550?

(brosur yang diberikan. jika ingin membaca secara langsung silahkan hubungi saya :))


Pertanyaan yang bagus dari ITS adalah bagaimana persiapan mahasiswa-mahaswai TU menghadapi AEC 2015, dan bagi mereka itu bukanlah menjadi sebuah masalah bagi mereka, karena mereka telah mempersiapkannya. Sebenarnya merupakan pukulan bagi kita juga dikarenakan masih kurangnya persiapan ITS mengenai AEC 2015.

Setelah tanya jawab, kami lalu diajak mengelilingi kampus. Tetapi sebelumnya kami ada tour dari ke lab-ke lab. Lab yang kami kunjungi adalah lab teknik mesin, lab teknik elektro, dan lab teknik sipil. Jika mereka ingin ke lab, mereka tidak harus menggunakan baju hitam putih melainkan baju workshop.

(saingannya sapu angin)


Seperti yang saya telah tulis sebelumnya, kampus tersebut sangatlah luas. Ada 6 stadium besar yang satu stadium luasnya lebih besar daripada gedung tc. Oh iya, di Thammasat mereka memiliki semacam Rektor Cup, dimana semua fakultas bersaing untuk memenangkan tiap cabang lomba olahraga yang ada, dan tahun ini yang mendapatkan juara umum adalah fakultas Teknik. Di Thammasat mereka juga memiliki asrama yang mampu menampung beribu-ribu mahasiswa dikarenakan lokasi TU yang agak sedikit jauh dari pusat kota. Jika ingin berkeleling kampus mahasiswa memakai bus yang menjadi salah satu fasilitas yang disediakan oleh kampus (and it's totally free). SPP di Thammasat adalah sekitar 20.000 baht (8 juta rupiah) untuk kelas reguler dan 80.000 baht (32 juta rupiah) untuk kelas internasional per semesternya. Setelah tour campus kami pun diberikan makan siang, lalu acara foto bersama. Sedih meninggalkan Thammasat dengan mahasiswa-mahasiswanya yang sangat ramah, 


(ini salah satu contoh busnya, kami memakai bus ini untuk berkeliling)


(di depan gedung fakultas teknik)

(dengan teman baru, Nuknik, semester 7 teknik elektro TEPE)
Thamasat University memberikan full-scholarship  kepada 2 mahasiswa ITS tahun ajaran depan. Untuk non-scholarship TU akan selalu menerima .
Ada 3 staff yang magang selama seminggu di Thammasat University.

Setelah dari Thammasat University, acara selanjutnya adalah tour ke Wat Po dan Wat Arun. Setelah itu kami pun makan malam di restauran terbesar di Thailand, lalu menuju ke Asiatique Riverview untuk menonton kabaret, lalu kembali ke hotel. Kami disuruh berkemas-kemas karena besoknya kami sudah harus check out, dan juga kami sempat berkumpul dulu untuk membicarakan presentasi yang akan dilakukan di KMUTT.



ITS Delegates and Staff!

Hari kelima, kami berkumpul di lobby beserta semua barang-barang kami. Setelah itu bus pun berangkat ke King Mongkut's University of Technology Thonburi (KMUTT). Perjalanan memakan waktu sekitar 1,5 jam, karena lokasinya juga agak jauh dari hotel tempat kami menginap. KMUTT memiliki banyak cabang kampus, tetapi yang kami datangi merupakan kampus terbesar. Kami disambut dengan ramah oleh staff dan mahasiswanya.

Awalnya dibuka Dean fakultas teknik, dan penjelasan tentang KMUTT dibawakan oleh Ambassador KMUTT. Lalu diadakan sesi tanya jawab mengenai KMUTT. Dapat diakui bahwa KMUTT dan ITS memiliki banyak persamaan, terutama didirikan pada tahun yang sama dan juga universitas yang fokus di bidang teknologi. Lalu ibu Maria maju dan memberikan presentasi singkat tentang ITS, dan ada pertunjukan dari mahasiswa-mahasiswa KMUTT sambil menunggu mahasiswa yang belum datang dikarenakan ada kelas.

(berminat? brosurnya ada di saya, bisa saya pinjamkan)


KMUTT memberikan full-scholarship kepada semua exchange student. Seleksi diadakan oleh universitas masing-masing.

Ada 3 Staff ITS yang magang di KMUTT selama 1 minggu. Untuk tahun depan KMUTT menerima lebih banyak lagi staff untuk magang. 
Persembahan dari KMUTT


Setelah beberapa mahasiswa datang, giliran kamilah untuk membawakan pertunjukan dan presentasi mengenai ITS, Surabaya, dan Indonesia. Kami sempat deg-degan. Kami sudah mempersiapkan jauh-jauh hari sebelumnya untuk hari ini. Alhamdulillah presentasi dan pertunjukan berjalan dengan lancar, bahkan mahasiswa-mahasiswi KMUTT ikut menari tor-tor bersama kami. Kami merasa sangat senang karena Bu Maria berkata bahwa dia sangat terharu dengan usaha kami.

Presentasi singkat mengenai kebudayaan Indonesia

Tari Gambyong dari Jawa Tengah
Tari Tor-Tor dari Medan
Mahasiswa KMUTT ikut menari Tor-Tor


Setelah pertunjukkan dan presentasi, kami lalu dipersilahkan untuk makan siang. Dan setelah makan siang, sambil menunggu waktu pulang kami berbincang-bincang dengan mahasiswa-mahasiswi yang ada. Ada yang berasal dari kelas internasional, tetapi ada juga yang tidak. Tetapi saya pribadi kagum dengan kemampuan mereka untuk berbicara bahasa inggris. Mereka sangat tertarik dengan ITS dan Indonesia, bahkan ada yang bilang ke saya bahwa dia sebenarnya cuma tertarik untuk exchange ke Jepang, tetapi setelah mendengarkan presentasi, dia mulai tertarik untuk mendaftar menjadi siswa exchange di ITS!

Sekitar 25 mahasiswa KMUTT akan ke ITS pada summer 2014 untuk melakukan kegiatan sosial bersama IO ITS

Dikarenakan waktu yang sudah mendesak, kami terpaksa harus mengucapkan selamat tinggal, dan menuju ke bus. Perhentian terakhir kami sebelum bandara adalah Kedutaan Besar Republik Indonesia Bangkok. Saya tidak pernah ke embassy Indonesia di manapun, jadi ini merupakan kunjungan yang sangat menarik bagi saya pribadi. Di sana kami disambut oleh Atase Pendidikan, dan beliau memberikan presentasi yang sangat penting mengenai ASEAN dan Thailand, juga tentang AEC. Bagaimana anak-anak di Thailand sudah diajar lagu ASEAN sejak mereka kecil, bagaimana di SD-SD sudah terpampang bendera ASEAN. Dan kita? Adakah dari kita yang hafal lagu ASEAN? Mesikpun sama-sama negara yang berkembang, dapat kita akui bahwa Indonesia tertinggal dalam rangka mempersiapkan masyarakatnya untuk AEC 2015. Universitas yang mulai aware tentang AEC dan yang sempat datang ke Thailand adalah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang ada di Bandung. Mereka mengatakan akan memasang bendera ASEAN di kampus mereka. Saya berharap ITS juga mulai memasang bendera ASEAN.

Ibu Maria dan Atase Pendidikan KBRI Bangkok

Grup B di depan KBRI Bangkok


Setelah itu kami menuju kembali ke bandara, dan menunggu pesawat kami. Sangat sedih harus meninggalkan Thailand, tetapi aktivitas perkuliahan semester ganjil sudah menunggu kita.

Melihat persiapan universitas-universitas di Thailand untuk AEC,  kita juga harus menjadi lebih "aware" dengan Internasionalisasi di dalam ITS. Ada berapa banyak yang tahu soal adanya International Office? Ada berapa banyak yang tahu bahwa tahun ini ITS untuk pertama kalinya menerima Darmasiswa? Berapa banyak yang tahu ada mahasiswa asing yang kuliah di ITS? Jujur saja sebelumnya saya kurang mengetahui dikarenakan di Teknik Informatika masih tidak ada mahasiswa exchange dari luar. Mempersiapkan diri untuk AEC bukanlah dilihat dari seberapa hebat kita bisa berkomunikasi dalam bahasa asing, tetapi bagaimana niat kita untuk memperbaiki kualitas diri, kampus, dan negara, agar kita tidak dirugikan kelak.

Akhir kata, saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada International Office ITS yang telah memilih saya sebagai salah satu delegasi. Saya mendapat banyak sekali pengalaman berharga dalam seminggu ini, banyak teman baru, dan banyak pengetahuan dan informasi baru. It's a priceless experience.

Bagi yang ingin mengetahui lebih lanjut soal Internasional Office ITS, silahkan buka websitenya di (http:/io.its.ac.id), ada banyak info soal seminar dan beasiswa, atau langsung saja datang di kantornya di Gedung Rektorat lantai 2. Mereka sangat ramah ^^ (sekedar info saya bukan volunteer, ada banyak yang mengira bahwa harus menjadi volunteer untuk mengikuti acara-acara di IO)

APAKAH ITS SIAP UNTUK AEC 2015? YA! Dan mari kita bersama-sama mempersiapkan kampus kita tercinta :) #ITSGoesGlobal

A. Heynoum Dala Rifat
5112100084

Some useful links:
http://www.ise.eng.chula.ac.th/ (Chulalongkorn University)
http://www.tep.engr.tu.ac.th/ (Thammasat University)
http://www.seed-net.org/ (AUN/SEED-Net)
http://global.kmutt.ac.th/ (King Mongkut's University of Technology Thonburi)
http://io.its.ac.id/ (International Office ITS)
Facebook fotos (ada sekitar 500 foto)